Minggu, 09 Februari 2025

MATAHARI SALIB, EMPAT SUNGAI SURGA, AWAL KEHIDUPAN !

 Oleh Chris Boro Tokan


Awal  Kehidupan adalah sesuatu yang di antara tiada dan ada

Dr. Chrispinus Boro Tokan
Karena sesuatu yang tidak nyata ada terasakan, namun teryakini  ada dengan nurani melalui dalam Sabda (Koda), sebagai tidak terlihat ada dengan mata, sehingga tidak masuk akal. Sabda, atau Koda untuk sebutan Lamaholot, menyakini  Rera-Wulan Tanah-Ekan, sebagai dialektika Langit menghujam Bumi  (Vertikal). Langit  (Matahari) sebagai simbol Laki-Laki dan  Bumi (Empat Sungai Surga) sebagai simbol Perempuan. Sinar Matahari meneroboskan cahaya menerjang Bumi sampai ke dalam lautan samudera (empat sungai surga).
        Dialektika Langit dengan Bumi, sangat berhubungan dengan  komposisi awal lingkungan dengan atmosfir bumi.  Terbentuklah Sel Hidup jantan (laki-laki) dengan betina (Perempuan): Horisontal, cikal bakal kehidupan Fauna dan Flora. Kelak sebagai simbol Manusia (Laki-Laki dan Perempuan: Horisontal) Pertama yang diciptakan ALLAH sesuai citra-NYA. Teryakini,  teramati, terpahami, termengerti, termaklumi  semuanya dalam Dialektik-Integralistik-Sinergik hidup dan kehidupan: SALIB, bertaut (crossVertikal dengan Horisontal.
Kerangka Kajian Akademis
       Alan Woods dan  Ted Grant  dalam “Reason in Revolt: Revolusi Berpikir Dalam Ilmu Pengetahuan Moderen”, 2006 menyatakan bahwa: Gas-gas vulkanik yang terbentuk dalam atmosfir purba pastilah mengandung air, bersama metana dan amonia, orang menduga bahwa gas-gas ini dilepaskan dari dalam bumi. Akhirnya gas-gas ini menjenuhkan atmosfir dan menghasilkan hujan. Dengan mendinginnya permukaan bumi, danau-danau dan lautan mulai terbentuk. Orang kini percaya bahwa lautan purba ini mengandung semacam “Sup” pre-biotik (pendahulu kehidupan), di mana unsur-unsur kimia yang ada, di bawah hantaman sinar ultraviolet dari matahari, bersintesa untuk menghasilkan senyawa-senyawa nitrogen-organik yang kompleks seperti asam amino. Efek dari ultraviolet ini dimungkinkan oleh ketiadaan ozon di atmosfir  (hal.309).
       Keyakinan Sabda, Koda Rera-Wulan Tanah-Ekan, bagi Alan Woods dan Ted Grant, teramati dan terpahami dalam kajian seluruh jalannya sejarah waktu geologis, dialektika (kesalingtergantungan/saling melengkapi)  dari aktivitas atsmosfir  (langit) dan biosfir (bumi). Di satu pihak kebanyakan dari oksigen bebas yang kini terdapat di atmosfir adalah hasil dari aktivitas biologis (melalui proses foto sintensis di dalam tumbuhan). Di pihak lain perubahan dalam komposisi atmosfir, khususnya peningkatan dalam jumlah oksigen bebas, memicu inovasi-inovasi besar secara biologis, yang memungkinkan bentuk-bentuk kehidupan yang baru untuk muncul dan berkembang biak (hal.310).
        Matahari Salib: Matahari Salib Utama, Matahari Salib Kehidupan (Empat Sungai Surga),  Awal Kehidupan berdialektik-integralistik-sinergik dapat tertelusuri dalam pandangan Katastrophis, yang secara geologis memetakan tahapan perkembangan kosmis (Langit dan Bumi). Tahapan prasejarah, sesungguhnya bermula saat terbentuknya alam semesta dengan segala isinya, berdinamika (dialektika) Langit (Matahari Salib Utama) dan Bumi (Matahari Salib Kehidupan: Empat Sungai Surga) menyatu (integralistik),  menghasilkan (mensinergikan)  Awal Kehidupan di muka bumi.  Mengawali segala makhluk hidup berujung penciptaan manusia. Terpetakan tahapan perkembangan: Arkaezoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, Neozoikum.  Bandingkan pengiktisaran Arysio Santos  dalam "ATLANTIS The Lost Continent Finally Found", The Devinitive Localization of Plato'sLostCivilization(2005), diIndonesiakan menambah subjudul: INDONESIA TERNYATA TEMPAT LAHIR PERADABAN DUNIA (2009) tentang 3 siklus Peradaban Dunia hal 96 -100   hal 577- 583.
        Zaman Arkaezoikum menjelaskan Matahari Salib Utama  dalam posisinya  sangat panas menghujam Bumi, sehingga belum memungkinnkan ada kehidupan. Dapat terpahami dalam teori Big Bang, ledakan besar, awal mula semesta. Karena dasyatnya panas Mentari menghujam Bumi,  berlangung proses dialektik-integralisitk yang menghasilkan  zona-zona khusus , terletak di perbatasan antar lempeng, khususnya di pegunungan-pegunungan dasar laut dan di belakang zona penenggelaman lempeng. Teramati berbagai barisan penggunungan aktif di dunia. Eropa Selatan  (Santorini di Yunani, Etna di Italia), di Jepang zona penenggelaman lempeng menimbulkan gempa bumi Kobe, di mid Atlantik dan Samudra Pasifik (Kepulauan Vulkanik dan pegunungan api dasar laut), di Afrika Timur (Kilimanjaro) di mana terdapat satu pergeseran benua dan proses penciptaan samudra yang baru menyisakan Laut Tengah yang terjebak (Bandingkan Alan Woods dan Ted Grant hal. 223-281 Big Bang, 285-299 Dialektika Geologi).
       Di saat berproses ke zaman Paleozoikum,  bumi mulai berevolusi, menjelaskan Matahari Salib Kehidupan,  ditandai kejatuhan  Pusat Matahari Salib Utama. Kejatuhan terpahami melalui guntur, meteor dan meteorit membentur bumi, suhu bumi makin menyusut, bumi membeku, penyusutan suhu gas mengembun uap air, hujan lebat yang abadi membentuk lautan, pembentukan air, udara makin sempurna. Terpahami dialektik Langit dan Bumi  saling menyatu (integralistik) untuk sinergik (menguatkan), demi memulai awal kehidupan.
         Era Matahari Salib Kehidupan atau zaman Paleozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua. Bagaimana sel hidup pertama muncul dari sup asam amino purba dan molekul-molekul sederhana? Makhluk hidup yang muncul seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Teryakini Sabda, Koda Rera-Wulan Tanah-Ekan, terpahami teori awal mula kehidupan oleh  Harold Urey dan Stanley Miller, ahli kilmia yang memenangkan Hadiah Nobel 1953, bahwa kehidupan muncul secara spontan dari atmosfir purba yang terdiri dari metana, amonia,  dan lain-lain bahan kimia, yang diaktivasi oleh kilatan petir. Reaksi-reaksi kimia lanjutan akan memungkinkan senyawa kehidupan yang sederhana untuk berkembang menjadi molekul-molekul yang semakin kompleks, yang akhirnya menghasilkan struktur double-helix DNA, atau pita tunggal RNA, keduanya adalah penguasa proses reproduksi (Alan Woods dan Ted Grant, hal 310).
          Zaman Mesozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung selama kira-kira 140 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu.   Disebut juga sebagai zaman reptil, karena  reptil besar  berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Zaman Neozoikum atau disebut zaman kehidupan baru dibagi  menjadi dua era, yaitu Era Tersier dan Era Kuartier.   Berlangsung era tersier sekitar 60 juta tahun, ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui.
        Dialektika zaman Paleozoikum menuju zaman Mesozoikum sampai zaman Neozoikum Tersier sebaga Atlantis Lemuria menurut Arysio Santos (Siklus Peradaban Dunia 1), mengitegralistik dan sinergikan kehidupan Bumi sesungguhnya ke dalam dua golongan besar yaitu Hewan  yang bernapas dengan oksigen dan tumbuhan yang hidup dari cahaya.   Bahwa  hewan bisa hidup di tempat gelap , tapi mereka membutuhkan udara untuk bernapas, baik udara bebas maupun yang terlarut di dalam air. Tumbuhan tidak membutuhkan oksigen, bahkan mereka menghasilkan oksigen di siang hari, tapi mereka tidak mungkin dapat hidup dan bertumbuh lama di tempat gelap.
      Sedangkan Zaman  Neozoikum Kuartier ditandai dengan munculnya manusia sehingga merupakan zaman awal penciptaan manusia sebagai Atlantis Sang Putra menurut Arysio Santos (Siklus Peradaban Dunia 2). Zaman ini kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleistosen dan Holosin. Zaman Pleistosen (Dilluvium) berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya  manusia purba (Homo Erectus) dan Homo Sapiens (manusia moderen). Pembuktian Arysio Santos "ATLANTIS The Lost Continent Finally Found", The Devinitive Localization of Plato'sLostCiviliza tion(2005), diIndonesiakan menambah subjudul: INDONESIA TERNYATA TEMPAT LAHIR PERADABAN DUNIA (2009)  bahwa Manusia Pertama dengan Taman Eden di Indonesia.Begitupun Stephen Oppenheimer  dalam bukunya  "Eden in the East : The Drowned Continent of Southeast Asia" (1998).
Kajian Mitos,  Kitab Suci dan Koda Lamaholot
      Kisah mitos Matahari Salib Utama (Surga Positivistik) bahwa Pusat Salib dijatuhkan hingga di bawah lingkaran untuk mewakili simbol Venus sebagai keinginan lahiriah dan simbol wanita, Matahari Salib Kehidupan (Surga Empirik). Merupakan  ungkapan  lain dari kisah Awal Penciptaan Alam Semesta dengan segala isinya yang ada dalam Kitab Kejadian,  hingga  awal kejatuhan Manusia ke dalam dosa. Dapat terpahami  dalam cermatan Arysio Santos (hal. 128) mengenai mitos pengebirian primodial  umat Hindu dalam simbol letusan gunung berapi dengan takdir yang menyertai pengebirian yang mengubah palus (lingga/penis) kosmis menjadi yoni (vulva/vagina) kosmik.
       Mitos pengebirian demikian sesungguhnya spirit kisah awal kehidupan manusia (manusia pertama Adam) yang diambil rusuknya oleh Allah untuk menciptakan Eva, wanita, perempuan. Namun latar paling purba spirit dimaksud yaitu Pusat Matahari Salib Utama terpahami dalam Zaman Arkaezoikum (Surga Positivis) dijatuhkan hingga ke Bumi untuk terbentuk  Matahari Salib Kehidupan (Surga Empirik: Empat Sungai Surga ) terpahami dalam Zaman Paleozoikum. Matahari Salib Kehidupan ini menjadi Sumber (Pusat) Mata Air dari Empat Sungai Surga.
     Dialektika  menyatu Langit dan Bumi menghasilkan sel hidup untuk kehidupan awal makluk hidup berwujud fauna (ikan) dan Flora (gangga), terus berdialektik menyatu menyempurnahkan menuju zaman Mezozoikum sampai zaman Neozoikum Tersier, sebagai Atlantis Lemuria menurut Arysio Santos (Siklus Peradaban Dunia 1). Kemudian Neozoikum Kuartier, khusus era Pleistozen sebagai zaman Awal makhluk hidup Manusia sebagai Atlantis Sang Putra menurut Arysio Santos (Siklus Peradaban Dunia 2). Teryakini sebagai era penciptaan Manusia Awal (AdamLaki-laki) bersama duplikat tulang rusuknya (Evaperempuan) yang hidup di Taman Eden  sebagai perwujudan Surga Empirik).
        Taman Eden, Taman Awal Mula kehidupan Manusia (Adam dan Eva), dan Awal Mula Kejatuhan dalam Dosa melalui godaan Ular memakan buah yang terlarang.  Merujuk kepada awal kehidupan sebagai menyatu Langit dan Bumi (Rera-Wulan dengan Tanah-Ekan), terpahami dan teramati dalam “Sup” pre-biotik purba  (pendahulu kehidupan purba), yakni menyatunya sinar mentari menembuskan cahaya ke dalam lautan purba samudra Pasifik (menyatu empat sungai surga) membentuk sel kehidupan. Bandingkan dengan Arysio Santos  menandaskan  Ular Ouroboros dalam keyakinan Hindu berpadanan dengan Samudra, Lautan, sebenarnya berarti ”yang melingkungi”, seperti juga kata ”Ocean (Samudra)” itu sendiri (hal. 342).
        Gagasan tentang “yang melingkungi” ini menurut Arysio Santos seperti tepatnya apa yang Plato maksudkan tentang laut atlantisnya sebagai samudra sesungguhnya (alethinos pontos) yang melingkungi dunia, yakni samudra Atlantik yang sesungguhnya  Lautan Pasifik itu sendiri (hal. 342). Samudra Pasifik merupakan samudra utama yang membagi ke Barat  (lautan Atlantik) dan ke timur (lautan Hindia).  Simbol Atlantis:  MATAHARIBintang Laut sebagai simbol Matahari di bawah laut (malam hari). Simbol Atlantis yang hilang tenggelam, tersembunyi di bawah laut  (hal. 265-278).
       Jejak arti Ular sebagai Matahari,  bisa ditemukan dalam  kata ”Nipon” (Jepang) yang berarti ”Matahari Terbit”. Dengan demikian dalam Koda Lamaholot  ditemukan   oleh Petu Sareng Orin Bao alias Pater Piet Petu, SVD (almarhum) yang menyebut nama purba pulau Flores adalah Nusa Nipa  dalam bukunya: “NUSA NIPA WARISAN PURBA” (1969) sebagai ”heliocentris”: ”Koten rae lera matan, ikung lau lera helut”= Konsep tentang Asal muncul (matahari terbit atau mata air) dan Akhir singgah (terbenamnya matahari atau tujuan akhir mengalirnya air sungai). ”Koten pana doan, ikung gawe lela”= sebuah ungkapan simbolis dari gerak muncul dan menghilangnya matahari”. Dengan demikian sesungguhnya nama purba yang lain dari Pulau Flores selain Nusa Nipa, Nusa Ular adalah Nusa Matahari  (Matahari Salib Kehidupan) nama yang terpurba.
       Dalam Kitab Suci, menurut Padre Yoseph Muda,SVD, bahwa ular di Taman Firdaus adalah simbol dari air yang membinasakan. Dengan demikian  makna  ”nipa”  bisa juga berarti  ”air”. Jejak arti ini dapat dijumpai dalam Koda Lamaholot, kata ”nipa”  berarti  ”basah” atau ”kuyup”.  Fungsi air itu lalu terlukis juga dalam ungkapan bahasa Sika: ”Rumi remit beme tana, beme tana kela tana”. Lebih jauh lagi , penemuan dalam bidang penelitian  budaya purba, ular juga digunakan sebagai simbol matahari. Dengan demikian maka ”Nipa” bisa juga berarti  ‘’Matahari” (Dalam ReraWulan TanaEkan, sebuah penelitian tentang Asal Usul Budaya Ata Lamaholot, hal.19).
        Dengan demikian konsep yang terdapat di dalam Kitab Kejadian 2:10-14, hanya  memiliki sebuah atribut (simbol) geografi khusus bagi keempat sungai. Selain menjelaskan tema dasar tentang sungai air kehidupan yang mengalir dari sumber utama yang adalah ALLAH melalui bintang fajarNya pada saat itu  (Setan), Salib Matahari Kehidupan. Penekanan penokohan dalam berbagai mitos yang bermakna universal selalu awal mula mengenai   seseorang  Dewa yang mengontrol atau yang diwakili oleh simbol-simbol (sebagai Malekat) yang pada intinya adalah titisan ALLAH atau ditugaskan oleh Allah.
       Epilog sebuah alur kisah mitos senantiasa  ada tokoh antagonis  (simbol perlawanan). Matahari salib hidup adalah sebuah indikasi dari pemberontakan dan pernyataan-pernyataan  Lucifer sebagai si pemegang kontrol (pelaksana tugas) dari ‘ADON’, berbalik menyerang ALLAH, menjatuhkan manusia ke dalam DOSA dengan menggoda Eva.  Perlawanan setan demikian menyebabkan ALLAH menghukumnya, dan wujudnya yang nyata menjadi Ular yang berjalan, merayap dengan dada (Kejadian 3: 1-24).
       Matahari Salib Utama (Surga Poisitivistik), model Pitagorean menjelaskan ke 4 lengan/sudut Sinar Cahayanya sebagai empat kali seperempat, dan Porosnya sebagai angka 5. Kelakuan Malekat Lucifer berhasil menggoda Eva untuk kejatuhan dalam dosa, menjelaskan kejatuhan Poros Matahari Salib Utama, membentuk Matahari Salib Kehidupan (Surga Empirik)  model Platonis mendialogkan sebagai Atlantis yang hilang, Surga Nyata.
       Terpahami  mengapa kaum yang menganut ilmu Pythagoras menganggap Angka Lima (5) mewakili sumbu dunia yang kokoh. Gagasan para penganut ilmu Pythagoras dengan jelas berhubungan dengan simbol-simbol agama Hindu kuno tentang  4 arah (mata angin).  Terhadap Empat Arah, doktrin agama Hindu mengetahui arah kelima (5) yang disebut “arah tetap” dari pusat polar, poros matahari. Bandingkan Arysio Santos (hal 248), dalam Tata Susunan Atlantis, sepasang Pilar Utama di Timur dan sepasang Pilar Utama di Barat, menjelaskan juga Poros Bumi Atlantis seperti kisah umat Hindu tentang Meru Kembar, menegaskan raga surga yang hilang.  Atlantis yang hilang, surga empiris, surga nyata.
        Raga Surga yang Hilang, Surga Nyata, Surga Empirik, Atlantis yang Hilang, Matahari Salib Kehidupan bagi Koda Lamaholot “Tanah Ekan”, mengenal  Taran Neki (Timur), Taran Wanan (Barat), sedangkan poros, disebut KEPUHUNEN (Lewo Kepuhunen). Lebih lanjut Ata Lamaholot mengenal KOTEN (Lewo Koten), Pilar Utara, LEIN (Lewo Lein) Pilar Selatan. ATA LAMAHOLOT dalam menerapkan SALIB ATLANTIS atau TATA ATLANTIS demi menata kehidupan bermasyarakatnya, merupakan SIMBOL, REPLIKA, DUPLIKAT  dari PRIBADI, DIRI ATA LAMAHOLOT, yakni  1.ONE, nurani,hati sebagai PUSAT, POROS      Lewo, Masyarakat, Dunia , 2. KOTEN, kepala berisisi otak, pikiran sebagai PILAR UTARA Lewo, Masyarakat, Dunia ,3. LEIN, kaki, berpijak, landasan  sebagai PILAR SELATAN Lewo, Masyarakat, Dunia, 4. LIMAN NEKI/TARAN NEKI, tangan kiri, bagian badan kiri sebagai PILAR TIMUR Lewo, Mayarakat, Dunia, 5. LIMAN WANAN/TARAN WANAN, tangan kanan, bagian badan kanan sebagai PILAR BARAT  Lewo, Masyarakat, Dunia.  Replika TATA ATLANTIS ini, terpraktekan pula dalam pembuatan rumah adat, juga RUMAH tempat tinggal Ata Lamaholot, dengan UMATUKA LANGO (Poros Rumah), dengan EMPAT PILAR UTAMA rumah di setiap titik persegi empat rumah, dengan mengenal 4 sudut rumah padanan dengan 4 lengan rumah.(Bandingkan Chris Boro Tokan, Ringkasan Disertasi “Penyelesaian Delik Adat Pembunuhan Melalui Mekanisme pranata Lokal Orang Lamaholot di Pulau Adonara”, 2003, hal. 53- 58).
       Jiwa Surga, Surga Positivistik, Matahari Salib Utama  dalam Koda Lamaholot “ReraWulan”.  Raga Surga yang Hilang, Surga Nyata, Surga Empirik, Atlantis yang Hilang, Matahari Salib Kehidupan bagi Koda Lamaholot “Tanah Ekan”. Koda Lamaholot mengenal LEWOTANAH: sebagai dialektika  Matahari Salib Utama(LANGIT), ReraWulan dengan  Matahari Salib  Kehidupan (BUMI), Tanah Ekan. Mempertemukan Langit dengan Bumi dalam ritual magic-religius yang di simbolkan melalui tiang penghubung (bambu aur yang beranting tujuh): EKEN  MATAN PITO, ditanam di depan Batu Keramat (Batu Licin Ceper  atau Bundar): NUBA. Di depan NUBA ini dengan TIANG AGUNG (bercabang tujuh, “MENORAH” untuk orang YAHUDI dalam tempat lilin bercabang tujuh:Arysio Santos, hal.197) berlangsung ritus magic-religius yang dihadiri lengkap Poros (Kepuhunen), Taran Wanan (Barat), Taran Nekin (Timur), Koten (Utara), Lein (Selatan).  Teryakini  PANCASILA terilham dalam sosok Bung KARNO saat berada di  kota Ende, Nusa Nipa, Nusa Matahari, wilayah purba Lamaholot: Sila 1. KOTEN, Ketuhanan (Rera-Wulan), Sila 2 . LEIN, Kemanusian (Tanah- Ekan: Manusia), Sila 3. KEPUHUNEN, POROS, Persatuan, (mempersatukan Koten-Lein dan Taran Nekin-Taran Wanan),  EKSEKUSI, sila 4. TARAN NEKI, Kerakyatan, Demokrasi Perwakilan, Legislatif, sila 5. TARAN WANAN, Keadilan Sosial, yudikatif. Termengerti Pitagorean, angka 5 itu Poros,  sedangkan Bung Karno, angka 3  yang Poros.  
       MATAHARI SALIB UTAMA kekinian dan akan datang tentu terus bersinar. Walau saatnya kelak mungkin suhunya meningkat, membuat kehidupan di bumi akan menjadi mustahil.  MATAHARI SALIB KEHIDUPAN (semua makhluk) tentu harus musnah menjadi tiada dari yang ada, demikian teori Big Crunch, Remukan Besar, Hari Penghakiman Terakhir (Alan Woods dan Ted Grant hal. 223-281). Namun di antara tiada dan ada itu adalah MATAHARI itu sendiri yang adalah kekal tidak termusnahkan. Karena sumber dari segala sumber sinar, asal dari segala sumber cahaya. Di saatnya semua sudah tiada dalam pekat kelam hitam menggulita, DIA ada, hadir dengan sinar terang, teroboskan cahaya-NYA kembali: “Biarkan kerajaanMU datang!”, yang senantiasa ditakutkan, sehingga sering  ditolak, namun  sesungguhnya selalu dirindukan. DIA itu sesungguhnya ADONAIELOHIMYEHOVAH, yang adalah ALLAH itu sendiri. AKU adalah Alpha dan OmegaAwal dan Akhir !!!  TerangsinarcahayaMATAHARI itu !!!***
 Dataran Oepoi, Kota Karang Kupang, Tanah Timor, 22 Mei 2011


Indi Gerungan ‎@kk Pino - makasih bnyk for cacatannya kk... rasa penasaran tentang benua Atlantis yg hilang, sudah mulai terjawab dengan membaca catatan2nya kk... Tuhan memberkati....
Terimakasih kaka Pino Rokan, ade paling suka masuk pada point terakhir "Teryakini PANCASILA terilham dari sosok Bung Karno saat berada di kota ENDE, Nusa Nipa, dan Bung Karno adalah angka 3 yang Poros". Oh...Luar Biasa kaka, sebagai pengagu...m Bung Karno, ini pelajaran sejarah yg tidak ada di sekolah. Saya pasti akan sampe di ENDE tempat pembuangan Bung Karno kaka, Kalau ke Makam Beliau dari rumahku naik motor 45 menit sudah nyampe di Bendogerit-Blitar. Selamat siang ka e, Selamat hari Tuhan, God BlessLihat Selengkapnya
Orhin Zahra mKsh ya baNg tag'y..Slmat hari miNggu baNg Pino...ade sllu ada dLm cattn abNg'_'mKsh atas p'hatianx
TUHAN m'berKati.
Goran Tokan Nusa Nipa mmbentuk manusia Indonesia seutuhx...met siang kk ari...jempol...

Makasih kaka. Sangat mendalam dan menarik ingin. Ada 2 hal yang membuatku 'tergoda' dirayu kalbu dan berhenti sejenak tat kala bacaan mata di tautkan dengan bisikan nurani pada beberapa alinea kritis yang smakin menggali dan mendekati ada y...ang tiada yang sesungguhnya ada mengenai koda ihiken dari pikiran ade yg "hijau", termengerti apa benar:
1. Mengenai Eken Matan pito: Tiang Utama penghubung langit dan bumi.
Kenapa harus tujuh? apa ada hubungan dengan kesempurnaan penciptaan. Adakah tautannya dengan tujuh sakramen??
Termengerti proses sakral dibawah eke matan pito adalah ceremonial magic relegius, proses menghubungkan diri manusia dengan Ama rera wulan ina tanah ekan.
2. Intisari pancasila sebagai simbol jiwa bangsa sesungguhnya terhayati sungguh dlm keseharian hidup masyarakat lamaholot; BERTUHAN, ATADIKEN, BERSATU, kebele dan ribhu ratu, keadilan (ata rae dore raen, tite dore titen). Sesungguhnya tulisan ini menghantar kepada totalitas intisari kejiwaan nurani bening yang terhayati dan terimplikasi dalam keseharian hidup masyarakat lamaholot dan bagi masy yang lain (tidak bermaksud mengesampingkan yang lain).
Tulisan ini bermartabat. Sesungguhnya Pancasila itu jiwa masyarakat lamaholot. Jiwa Bangsa Indonesia.
Salam kaka.
Lihat Selengkapnya
Adeku Tamy Andreana Kilmas... rindumu itu untuk sampai di Ende....demi ilham terilham PANCASILA dalam relung Bung KARNO itu,...angka 3 itu POROS demi menyatukan sila 1 dan sila 2 dengan sila 4 dan sila 5: SALIB. Sesungguhnya PANCASILA it...u SALIB ATLANTIS. Lebih hakiki dari kaum Pitagorean dengan 5 itu POROS...tidak hakiki.

Teryakini lebih lanjut dalam SALIB (Cross): ...angka 8 itu POROS untuk angka 6 dan angka 7 dengan angka 9 dan angka 10.

Sesungguhnya teryakini, terpahami, termengerti, termaklumi: Angka 8 itu DUA POROS bersinergi: yakni POROS Matahari Utama dengan POROS Matahari Kehidupan. Terenungi dalam Berputar Matahari karena keilahian ALLAH yang adalah dalam CAHAYA matahari itu sendiri.

Matahari dari POROS yang sesungguhnya di TIMUR TERJAUH dan BARAT TERJAUH berputar untuk SIANG di atas, ketinggian angkasa (bentuk delapan yang 0 di atas): MATAHARI SALIB UTAMA. Sedangkan malam hari ke ke dalaman BUMI (bentuk 8 yang nol di bawah): MATAHARI SALIB KEHIDUPAN. Kedua angka 0 yang membentuk angka 8 itu, saling sinergi, lekat-sambung: menjelaskan LANGIT dan BUMI= Jantan dan Betina=Pria dan Wanita...demikian kalau menjelaskan DENGAN BENAR dalam meminjam alur, gaya Pitagorean tentang SURGA POSITIVITIK, atlantis positivistik itu. Jadi angka 5 itu BUKAN POROS...saya yalkin begitu adeku Tammy. Tapi angka 3 dan angka 8 itu adalah POROS !!!.Lihat Selengkapnya
Pino Rokan Kaka Ari Goen Goran Tokan....Nusa Nipa (Nusa Ular), Nusa MATAHARI ... dalam NEGARA KERTA GAMA Maja Pahit (Gajah Mada) dikenal dengan NUSA SOLOT. Alih mede penuket: SOLOT,... SOLOR...., Kepulauan SOLOR, Lamaholot,...telah terbuktikan dalam telusuran PETU SARENG ORIN BAO, Bukunya NUSA NIPA Warisan Purba....Amanen!!! Terus... Putri SOLOR (Putri SOLO)???
Arin Ronald "Todo Boli Bua" Raya...dengan TIANG AGUNG itu (EKEN MATAN PITO) dan BATU PENJURU itu (NUBA)....dalam keyakinanku mengikuti aur Pitagorean maka makna hakiki dari angka 8, seperti penjelasaan goen untuk ade Tammy Andreana Kilmas ...di atas.

Sehingga terpahami bhw Surga Positivistik (model pitagorean): ALLAH dengan Surga Empirik (model Platonis):TUHAN, melalui keyaknian KODA (SABDA) Lamaholot,..memang itu SATU: adalah LEWOTANAH.

UNTUK jelasnya saya copy paste penjelasanku untuk ade Tammy itu: "...angka 3 itu POROS demi menyatukan sila 1 dan sila 2 dengan sila 4 dan sila 5: SALIB. Sesungguhnya PANCASILA itu SALIB ATLANTIS. Lebih hakiki dari kaum Pitagorean dengan 5 itu POROS...tidak hakiki.

Teryakini lebih lanjut dalam SALIB (Cross): ...angka 8 itu POROS untuk angka 6 dan angka 7 dengan angka 9 dan angka 10.

Sesungguhnya teryakini, terpahami, termengerti, termaklumi: Angka 8 itu DUA POROS bersinergi: yakni POROS Matahari Utama (SURGA POSITIVISTIK) dengan POROS Matahari Kehidupan (SURGA EMPIRIK). Terenungi dalam Berputar Matahari karena keilahian ALLAH yang adalah dalam CAHAYA matahari itu sendiri.

Matahari dari POROS yang sesungguhnya di TIMUR TERJAUH dan BARAT TERJAUH berputar untuk SIANG di atas, ketinggian angkasa (bentuk delapan yang 0 di atas): MATAHARI SALIB UTAMA. Sedangkan malam hari ke ke dalaman BUMI (bentuk 8 yang nol di bawah): MATAHARI SALIB KEHIDUPAN. Kedua angka 0 yang membentuk angka 8 itu, saling sinergi, lekat-sambung: menjelaskan LANGIT dan BUMI= Jantan dan Betina=Pria dan Wanita...demikian kalau menjelaskan DENGAN BENAR dalam meminjam alur, gaya Pitagorean tentang SURGA POSITIVITIK, atlantis positivistik itu. Jadi angka 5 itu BUKAN POROS".

DENGAN DEMIKIAN arin Ronald....pertanyaanmu tentang kenapa musti angka 7 (tujuh) dalam menyebut EKEN MATAN PITO??? Keyakinan goen karena dalam SALIB itu, menjelaskan gaya pitagorean: Angka 7 itu yang tertinggi, paling tinggi dipuncak, .... renungkan dengan langit ke 7. Di mana angka 8 sebagai POROS mempersatukan 6 dan 7 dengan 9 dan 10. Seperti angka 3 sebagai POROS mempersatukan 1 dan 2 dengan 4 dan 5 (PANCASILA).Lihat Selengkapnya
Pino Rokan Aaiih Sang Kusuma....
Apresiasimu itu...ketulusanMu itu
Dalam kerendahan hati...Kutersanjung Kawan...!
Namun aku tetaplah manusia biasa, sepertiMu
Selalu dalam kesederhanaan hidup dan ketidak-berartian
Menghayati ke-Ilahian-an Sang ILAHI...
Berupaya membawa keilahian ke dalam dunia
Pino Rokan Arin Ronald Raya,... dalam kerangka keyakinan SALIB, termengerti dalam konsep Dialektik-integralsitik-sinergik... angka 7, eken matan pito (7), langit 7 itu, puncak, tempat kediaman ALLAH, ....seperti angka 1 sila 1 PANCASILA. Renungkan !!!
Ama izin copy lagi, dan terima kasih atas goresanya kali ini. Adakah kemungkinan lain bahwa sejumlah pulau ini terbentuk dari fosil makhluk purba? Menurut Sareng, Flores adalah Naga, Ular yang telah membatu dengan kepala di Timur dan ekor... di barat...., Kemudian soal koten, lein, nekin dan wanan, kadang agak membingungkan juga menentukan sesuai arah mata angin. karena kadang2 posisi menyangkut hal itu, berada diantara mata angin di delapan penjuru. Begituj juga lewo kepuhunen yang berbilang waktu banyak mengalami pergeseran. Namun tulisan yang indah ini telah banyak memberi gambaran mengenai sesuatu yang asli itu. Bagaimana dengan 12 suku Israel ama? Sejauh ini menurut sy, ama belum banyak singgung soal itu. Padahal keberadaan mereka di Tanah Gosyen dataran Sungai Nil, Mesir, juga tak kalah purbanya dengan kehidupan bangsa2 lain. Mungkinkah ada kaitan cukup erat antara pengungsian orang Israel dari Kana ke Mesir dengan perginya sejumlah anak kandung Adonara di zaman yang telah terlupakan ke negeri yang lain pula, namun kini telah kembali lagi?Lihat Selengkapnya
Selamat pagi kakaku...tulisan kaka juga doa, ade dlm pemahaman itu sehingga tdk salah juga ikut nimbrung dlm doa kedukaan ade...tetap iklas damai sejahtera. Sangat masuk akal kendati msh bisa diperdebatkan seputar angka2 yg dimaksud krn mem...ang nol (0) blm ditemukan jika mengikuti perkembangan penemuannya, ditarik dari zaman Gog, zaman Mesir Kuno, zaman Yunani, zaman Babilonia, zaman kebangkitan Islam. Ada yg menggelitik ketika Waclaw Sierspinki pakar Matematika yg cemerlang cemas kehilangan tasnya dimana dlm The Book Of Number, "Tidak sayang," kata istrinta. "Semuanya ada enam disini". "Tidak mungkin," kata Sierpinki. "Aku telah menghitungnya berulang kali: nol, satu, dua, tiga, empat, lima". Lihat Selengkapnya
Ama Gana ...Israel...mesir, india dari ATLANTIS YANG HILANG (Indonesia)...!!! Arysio Santos degan Teori Atlantis, Oppenheimmer dean Teori Sundaland. Buku raen baca maan gohuk kae hilen? Penuket!!!

Penuket...turun Israel itu Keluaran (exou...dus).,..tewo taan keloho dalam CATATAN ini Kejadian (Genesis)!!! Dan dalam semua CATATAN selama ini, itu go mau berusaha untuk menunjukan keILAHIan ALLAH itu awal mula penciptaan (Genesis), empiriknya itu di mana???

Adonai...Adonara, Dewa Matahari (Surga Positivistik), Ado...Adam Putra Matahari (Surga Empirik). Ular, Nipa (NUSA NIPA) berjalan dengan dada di Hukum karena menggoda Eva manusia pertama kejatauhan dalam dosa, menjelaskan juga kejatuhan poros matahari utama.

Soal arah Mata Angin, jangan keliru dengan geografis, karena itu bukan UTAMA !!! Intinya Matahari dengan ke empat lengan, jadi manusia atlantis (ADAM) dengan keseluruhan sosok jiwa raganya yang raganya onen jantung, kepala, kaki, tangan kiri dan tangan kanan. Gambaran ke replika UMA LANGO, dari situ Replika Geografis. Replika geografis itu ...awalnya jelas ke mata angin, TAPI kalo manusia (ORANG) yang memainkan peran itu, sesungguhnya berada di mana, ITU tetap hakikinya di DIA (mereka) yang perankan.

Penuket: mei,... atadiken (turunan) !!!Lihat Selengkapnya
Pino Rokan Aiii adeku... Marten....semangat...semangat...walau dalam DUKA...kata orang CINA...kalau orang tua meninggal dalam usia yang lanjut (SUDAH TUA) itu...berduka dengan membentang karpet merah...karena TUHAN telah mencipta, melindungi dan mengambil dalam KEMULIAAN....amen
Pino Rokan Adiku Marten aaai angka O itu... POROS MATAHARI itu. Tapi...aku pamit sebentar dulu...ke bandara untuk jemput ibu dari larantuka....nanti sambung oooh
Pino Rokan Untuk semua yang beri jempol: Ama Sogacs Cipinang, Cermin Hati, Aprell Liani, Delucion Lestari, Wayans Sanjuan II, Irene Badialngu, Jhanes Hari, Loved You Momforever, Hans Kelen, Jos Diaz Beraona, Trims
Arin Marten ....kenapa saya bilang angka O itu... POROS MATAHARI?

DIA yang ADA di antara TIADA dan ADA.
DIA yang adalah YAHWE, yang tidak disebutkan, karena Magic
DIA itu Alpha (Awal), dan Omega (Akhir)
... DIA yang disebutkan kalau penebus
DIA yang tidak disebutkan karena ragu untuk ditebus

DIA kalau ada di POROS berarti meningkat makna kualitas angka untuk di kiri dan kanan
Berada di kanan meminuskan makna Angka
Berada di Kiri meningkatkan kualitas makna angka
Angka O memang KOSONG tapi bukan TIDAK ADA

Bilangan tidak berhingga karena awal-akhir dengan O
Ketuhanan yang Maha Esa=Ketuhanan yang Maha O
Budha Kuno mengartikan ESa dengn O, bukan 1.
O itu di mana-mana ADA, tidak terlihat karena KOSONG, tapi bukan TIDAK ADALihat Selengkapnya
Bernadus Gana Ama PR, koda moen O ni, ata ama mo daha lewet nara si Adonara...Ata Adonara narana O ne lewo de peno....terima kasih ama...
Pino Rokan Pria Punya Selera dan Ina Bunga Karangora....trims atas jempoli catatan ini
Adrianus Anderson Inglan Nice article ama PR, selalu ingin ku baca. Thanks ama salam dari papua
Pino Rokan Bunga Sedapmalam, Rofinus Pati...trims atas jempol kalian
Pino Rokan Ama Bernadus Gana ...mede penuket: 0 (surga positivistik: matahari siang) dengan 0 (surga Empirik: matahari malam): 8.

Angka 8 ini dari 0 dua yang disinergikan, yaitu 4 lengan matahari itu di tambahkan (saling menyatu): awal kehidupan !!!.
Pino Rokan Ama Anderas Sira Koten, Paul Petra, Wuwungan Hansye ... trims untuk singgah dan jemol kalian
Thomas Sogen Biar telat saya coba ikut mencermati artikel ini. Pasti bagus n ada manfaatnya. Salam hangat dr Jogja ama.
Pino Rokan Ama Thomas Sogen...Senaren nawa. Bukan soal telat...terpenting singgahMu, jempol dan apresiasiMu itu...Trims dan Salam hangat juga dari Oepoi Kupang.
Anggra Diaz Maaf baru buka.... terimakasih tata untuk kirimanya .. akan saya pelajari kembali sejarah ini....teruslah menulis dan menulis....karena karyamu sangat berarti bagiku...
Pino Rokan Slmt malam Sdriku Anggra Diaz, sempatkan diri membuka dan pelajari CATATAN ... dan motivasimu itu sangat bermakna bagiku, selain sebagai silahturahmi !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10.000 PENARI DI PESPARANI NASIONAL II