Minggu, 09 Februari 2025

MENELUSURI MAKNA HAKIKI KATA “ADONARA” DALAM ADONAI, ELOHIM dan YEHOVAH, SEBUTAN TIGA GELAR ALLAH

 

Oleh : Chris Boro Tokan
       
Menelusuri makna hakiki kata ADONARA, nama sebuah Pulau dan Manusia 
Dr. Chrispinus Boro Tokan
dalam Suku Bangsa Lamaholot,  terletak di ujung Timur Pulau Flores,  Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Sebuah pulau   dalam Atlas Dunia tidak terlihat, namun manusia yang mendiami berkarakter unik. Karakter manusianya itu oleh Ernts Vatter menyebut sebagai sesuatu yang tidak dapat masuk di akal buat orang Eropa, karena rangsangan dan reaksi (tindakan/kelakuan) tidak sepadan apabila dicermati dari sebab yang mengakibatkan  tindakan itu, nampaknya tidak mempunyai hubungan yang masuk akal (Ata Kiwan, Bibiliographisches Institut Ag/Leipzig, 1932, diindonesiakan oleh S.D. Syah dengan judul yang sama, 1984, hal. 24-25).
      ADONAI,  ELOHIM,  dan YEHOVAH   adalah tiga gelar Allah.  Ketiganya adalah sebutan-sebutan Allah. Nama pribadi Allah, YEHOVAH, ditulis dan tidak pernah diucapkan. Orang-orang Yahudi menggolongkan nama itu terlalu suci untuk diucapkan oleh mulut manusia. Nama YEHOVAH dalam bahasa Ibrani dieja JHVH.   Apabila para akhli Kitab Suci sampai kepada nama YEHOVAH, mereka membersihkan diri dan pena-penanya. Begitupun para pembaca Kitab Suci sampai kepada kata ini, mereka tidak akan mengucapkannya, karena takut akan menjadi sia-sia, mereka menggantinya dengan kata ELOHIM (gelar Allah yang resmi, JabatanNya) atau ADONAI (nama Allah untuk mengadili atau memerintah). Secara kritis penelusuran makna kata ADON, ADONAI, ELOHIM, YEHOVAH (JHVH), dalam catatan ini bersumber dari  Siapa Allah, dan Doktrin Mengenai Dosa Asal Bagian I [246]Makalah ini tersedia di World Wide Web pada alamat:http://www.logon.org dan http://www.ccg.or

ADON, ADONAI,  makna hakiki  ADONARA!!!
       ADONAI dapat selalu dikenal oleh kata "Tuhan atau Tuan". Terdapat dua macam kata: ADON adalah tunggal dan ADONAI adalah jamak. ADON bermakna sebagai  TUHAN yang berkuasa untuk mengadili,  ADONAI  kuasa TUHAN  memerintah, kuasa mengadili bagi seluruh alam semesta dengan segala isinya, tidak terkecuali manusia. Makna kata YEHOVAH berarti Penebus, yang selalu ada hubungannya dengan jalan penebusan pada umatNya, namun hubunganNya dengan makhlukNya adalah selalu sebagai ELOHIM. Allah adalah ELOHIM bagi mereka yang belum selamat, tetapi Dia adalah YEHOVAH, Bapa bagi mereka yang sudah selamat.

     Kitab Yunus  dalam pasal-pasal 3 dan 4 menggambarkan: orang berseru kepada ELOHIM, tetapi Yunus berseru kepada YEHOVAH! Mereka sesat,  dia (Yunus) selamat. Mereka menjadi selamat dan setelah selamat mereka boleh menyeru Allah YEHOVAH. Lihat Kitab-kitab lainnya: (Kejadian 7:16; Hakim-hakim 7:14, 15; I Samuel 17:46; II Tawarikh 19:6-9).
     Dalam  Kitab Ulangan 6:4, "Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, TUHAN itu esa!"  Penggunaan  kata-kata yang benar ELOHIM dan YEHOVAH  tercermati dalam pengungkapan terus terang Tri Tunggalnya Ulangan 6:5, "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN (YEHOVAH) itu Allah (ELOHIM) kita (adalah salah tiga atau lebih oknum-oknum), TUHAN (YEHOVAH) itu esa!"
       ADON. ADONAI sesungguhnya juga berarti Tuan, atau Majikan; seseorang yang mempunyai; seseorang yang memberkati yang dipunyai. Pertama kali ditemukan pada Kejadian 15:1 dan 2: "Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan" "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."
      Dalam Kitab Suci bila dihubungkan kepada manusia dan keluarga duniawinya. ADONAI ditulis dalam dua cara: 1. Sebagai seorang tuan dari budak-budaknya: "Lalu hamba itu meletakkan tangannya di bahwa pangkal paha Abraham, tuannya, dan bersumpah kepadanya tentang hal itu. Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang beharga kepunyaan tuannya..." (Kejadian 24:9, 10a). 2. Sebagai seorang suami kepada isterinya, "sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya (Adonai)..." (I Petrus 3:6a). Lihat juga Kejadian 18:12.
      Umat Yahudi sesudah masa pembuangan amat segan menyebut nama sakral YHWH secara langsung oleh karena rasa hormat yang mendalam. Lagi pula, pengucapan YHWH yang persis tidak diketahui lagi. Setiap kali bertemu kata YHWH dalam Alkitab Ibrani, mereka menyebut ’ADONAY’ yang berarti ‘TUHAN’. Tradisi pengucapan ini juga terlihat jelas dalam Septuaginta yang menggunakan kata KYRIOS (‘TUHAN’) untuk YHWH, seperti contoh berikut: ”KYRIOS menggembalakan aku, dan aku tidak kekurangan apa pun” (Mzm 23:1).
     Ternyata, YESUS dan para rasul mengikuti tradisi yang sama. Sebagai contoh, dalam pencobaan di gurun, Yesus menjawab godaan Iblis dengan kutipan dari Ulangan 6:16: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan (KYRIOS), Allahmu” (Mat 4:7). Dalam kutipan ini tidak ditemukan nama YHWH melainkan KYRIOS. Jika nama YHWH harus ditulis seperti dalam teks Ibrani, mengapa penulis Injil Matius tidak mempertahankannya? Begitupun  di ujung napasNya untuk mengakhiri hidup duniawi saat penderitaan salib menderaNya, YESUS mendesah merintih: “Eloi, Eloi lamak sabak tani”, “Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkan aku?”  Begitu pula, dalam Surat-Surat rasul Paulus tidak pernah digunakan nama YHWH. Dalam Roma 10:13, misalnya, Paulus mengutip Yoel 2:32: “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan (KYRIOS) akan diselamatkan”. Terbukti, kata yang digunakan adalah KYRIOS, bukan YHWH.

       Para penulis Perjanjian Baru justru mengikuti tradisi umat Yahudi yang menyebut ’ADONAY’ (‘TUHAN’)  setiap kali bertemu nama YHWH. Karena Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, kata KYRIOS dipakai sebagai padanan untuk ’ADONAY’ yang mencerminkan tradisi pengucapan YHWH.
Adon termaknakan dalam nama Adam, Manusia Pertama, Atlantis!
      Allah mempertahankan kepemilikan bagi diriNya sendiri dengan menetapkan hukumNya. Dengan demikian “janganlah kau makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat” memiliki akibat yang sama dengan “jangan mencuri”. Hukum kesepuluh yang menyangkut tentang mengingini barang sesamamu juga ditetapkan di sini. Kebenaran dalam mengakui institusi-institusi ini juga berarti menetapkan saksi-saksi palsu dan benar.
    Di Kejadian pasal 3 tertemukan kisah yang paling dahsyat dalam Alkitab. Kata yang digunakan dalam ayat 1 menunjuk pada Nachash atau yang bersinar dan yang diterjemahkan sebagai ular dalam bahasa Inggris.Yang bersinar adalah salah satu dari kerub (malekat) yang berjaga, Malaikat Terang atau Pembawa Terang atau Lucifer seperti yang tertulis didalam Yesaya 14 dan Yehezkiel 28:13-17.
    Makna yang sama digunakan dalam menyebutkan  ular yang berapi-api dalam Bil 21:6,9. Diartikan sebagai nachashim seraphim yakni ular yang berapi-api, disebut demikian bukan karena hanya rasa panas yang disebabkan  gigitannya tapi mungkin juga karena mereka dituntun oleh malaikat ketika Israel  berbicara menantang  Allah dan Musa karena membawa mereka keluar ke  padang  gurun.  Kata seraphim dari Yes 6:2 disebut yang berapi-api. Jadi,  makhluk  malaikat  adalah  sosok   yang  berapi-api atau berwajah  menyala, membawakan  terang  dan  menggerakan  melalui sinar dan panasnya api yang bernyala.
     Kej 3:1-5, menunjukan kecerdikan   dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
    Penyebutan  Elohim disini adalah kata jamak yang sama. Sifat jamaknya meluas menjadi lebih dari satu dan pada kenyataannya menjadi lebih dari dua, melainkan menjadi kata elohim yang luas. Abraham berbicara kepada ketiga elohim, atau malaikat, sesuai dengan Kej 18:2, di mana ia dan Lot menyebut mereka sebagai Yahovah (Kej 18:27, 19:18). Kata Yahovah dirubah menjadi Adonai oleh Sopherim untuk mencakup semua penggunaaan jamak (juga disebutkan dalam catatan companion Bible mengenai ayat ini dan juga Kej 18:2 yang mencoba untuk mengunci kata elohim disini sebagai satu Tuhan namun mengakui Yahova digunakan untuk menunjuk ketiganya).
     Kata tuan-tuan  sebutan lain ‘adon’ atau maha kuasa atau pemegang kontrol sebagai manusia atau yang kudus, namun kata inilah yang digunakan dalam Mzm 136:3 dan kita lihat juga dalam Kej 19:2 dan Ul 10:17. Dapat terpahami sebutan  Adam untuk manusia pertama secara hakiki untuk penegasan Sang Pencipta atas kuasanya  (ADON)  memerintah dan mengadili    Manusia.
     Selaras makna mitos  Bapak  Bangsa  Adonara  Kelake (laki-laki) Ado Pehan, terpahami dari aspek genetivus. Terelaborasi oleh Padre Yoseph Muda, SVD, bahwa  Adonara: “Adon”, “Adonay”-Ra, sebagai penjelmaan dari “aton”, TUHAN orang Israel “Adonay” (Adonay-Ra=Dewa Matahari), dapat  termaklumi dalam  maknanya (Adonara) yang hakiki. (Dalam ReraWulan TanaEkan, sebuah penelitian tentang Asal Usul Budaya Ata Lamaholot, Hal. 22).
   Tetelusuri dalam makna kata ADONARA terbentuk dari suku kata ADON dan NARA (konsonan N menjadi poros untuk suku kata ADON dan NARA). Suku kata “Adon”,  “Adonay”-Ra=Dewa Matahari, maka ADONARA mengandung makna Dewa Matahari untuk surga Positivis.  Suku kata “Nara”, “Na” bermakna “Anak”, ‘Ra” berarti “Matahari” = Putra Matahari.  Kata “Nara” sendiri dalam bahasa Jawa Kuno bermakna “Manusia”, dipadukan dengan “Adon” berarti “Dewa”, maka ADONARA bermakna Putra Matahari, (Putra TUHAN) menjelma menjadi Manusia Dewa (ADAM), Manusia Pertama penghuni surga Empirik.
      Dari  kata  Adam,  mengalami perubahan  bentuk  pengucapan sesuai proses waktu menjadi Ad, Ata,  Atl, Tlan,  Atlantis, sedangkan bahasa inggris menyebut Land  berarti  Tanah. Sebutan Tanah, merupakan sebuah ungkapan yang dapat ditemukan akarnya dalam “Tlan”, yang termaktub dalam kata “Atlantik”. Dalam bukunya “Hombresy Estrcllas”, Oscar Fonck Sieveking mengurai arti kata “Atlantik” itu berdasarkan bahasa Polinesia: Atl: Air, Tlan:Tanah,  Sedangkan Ti: Dilingkupi. Dengan demikian Atlantik berarti tanah yang dilingkupi, dikelilingi oleh air (Idem Padre Yoseph Muda).
     Kata Atlantik dalam telusuran Arysio Santos (hal. 130), bermula dari kata Attala (Bahasa Dravida), akar kata pertama (atta) berarti “tapak kaki, langkah kaki, antipoda”,  dan yang kedua berarti  “daratan yang tenggelam, danau di tepi laut, tanah rawa, pulau”.  Karena itu etimologi India ini dapat disamakan dengan  “daratan yang tenggelam (atau pulau atau dvipa) yang terletak di antipoda”. Etimologi sakral ini sangat penting artinya, karena menempatkan Atlantis di Antipoda, benua atau pulau hilang yang misterius, digambarkan dalam tradisi-tradisi misteri seperti tradisi para Platonis dan Pitagorean.
   Teryakini Tanah Tadon Adonara, tanah dari Dewa Aton, Matahari. Karena menyebut Ata Adonara, adalah mereka yang dari Aton atau Adon-Ra. Manusia dan Tanah Tumpah Darah, sebagai manusia unik pilihan Allah dan Tanah Suci milik Dewa Ra (Dewa Matahari), sebagai simbol untuk keseluruhan manusia dan bumi kediamannya yang diciptakan ALLAH. Menegaskan Manusia dan Tanah (Bumi) tempat tinggal adalah Suci,  tempat Tumpah Darah, Ibu Pertiwi yang mengandung dan melahirkan Anak-anak Manusia.
    Tentu Ernts Vatter yang memvonis watak manusia Adonara yang tidak bisa dipahami oleh orang Eropa, dapat termaklumi karena lebih  menggunakan pikiran (logika) gaya Pitagorean. Mengabaikan aspek perasaan (etika) yang dialami (kedaan nyata yang dirasakan, dihadapi) gaya Platonis. Sesungguhnya melalui kedalaman makna  hakiki  (estetik) kata ADONARA,  terpahami  bahwa  dalam  sadar atau  tidak  sadar secara turun temurun  telah membentuk kepribadian  orang-orang Adonara.

     Dengan demikian   aspek logika dan etika senantiasa dipertimbangkan secara proposional demi mencapai tingkat estetik pemakluman dan pemahaman tentang kenapa dan mengapa karakter unik itu.  Karakter yang di waktu lampau sangat mempengaruhi manusia Adonara, apabila diperlakukan secara tidak adil atau dilanggar hak-hak dan kehormatannya, maka nyawapun dikorbankan untuk menegakan kembali hak dan kehormatan yang telah terlanggar itu. Tentu siapapun tidak membantah bahwa karakter unik demikian, tidak hanya menjadi milik orang  Adonara, namun senantiasa menjadi milik semua orang yang sesungguhnya adalah Manusia. Manusia yang  yakin untuk tegas menegaskan identitas dan nyata menyatakan eksistensi   dalam keadaan apapun dan bagaimanapun !!! ***
 Dataran Oepoi, Kota Karang Kupang, Tanah Timor, 17 Mei 2011.

Frank Kico Lamanepa Sebuah penelusuran yang sungguh "menggairahkan" kalbu,,,, berharap lebih kedepankan kemantapan perspektif,,,,sukses,,,,Referensi yang bernilai om,,,Be Bless,,
kakaku terima kasih....!!! Sedang 'digumuli' mungkinkah ini yg menyebabkan sampai sekarang kita tidak tau siapa pengarang/penulis sesungguhnya dr KITAB KEJADIAN, krn berkaitan dgn KISAH PENCIPTAAN? Hanya disebut Y menunjuk (asal Yehuda) yg ...selalu menggunakan YAHWE utk ALLAH. Hanya disebut E (asal Efraim) yg selalu menggunakan ELOHIM utk ALLAH. Hanya disebut P (presbyter/imam) yg menunjuk datang dr keluarga/kalangan imam. Siapa namanya, para ahli Kitab Suci pun tidak ada yg tau. Hormat samua di rumah, special adeku, kaka Bung...Lihat Selengkapnya
Terima kasih ama. ADONARA..bahkan surga dan neraka sekalipun orang dapat menggambarkannya. Meskipun manusia biasa yang masih hidup di atas dunia ini, belum pernah ada yang benar2 ke surga atau benar2 ke neraka. Tapi Adonara, dengan begitu b...anyak manusiaa yang ada di atasnya, menghuninya sejak zaman purbakala, ternyata masih lebih misterius daripada Surga dan Neraka. Terima kasih atas gambaran yang ama berikan....PUTRA MATAHARI dalam ajaran Hindu adalalah KARNA. Demi lima saudaranya (Pandawa), Karna memilih berkorban. Dalam peperangan Bratayudha, bahkan Awatara KRISNA pun gentar dengan panah Karna. Karena dengan berguru pada Parasurama, panah yang dilepaskan Karna tak akan pernah meleset. Dan itu sangat serius bagi Arjuna. Namun Putra Matahari itu siap berkorban karena tak sanggup melihat air mata ibunya....Adakah hubungan dengan ini?Lihat Selengkapnya
Pino Rokan Ama Frank Kico Lamanepa....aaaiiih...saya berusaha ...dan ...berupaya untuk terus...dan terus mengungkap...apa yang ada... yang menjelaska antara tiada dengan ada. Bahkan dari tiada (tidak nyata/gagasan/ide/koda/sabda) menjadi ada (nyata, empirik) yang tidak tersadari di sekitar kita...itu yang hilang, itu yang dicari...i
Ama Martin Langoday Martin... memang serba mungkin untuk didiskusikan...! Namun perlu kita yakin itu model Platonis (surga empirik), juga gaya Pitagorean (surga positivies), demi menyusurinya, berdasarkan dialog Plato, Elaborasi Arysio, DNA... Oppenheimmer! Sehingga Fakta geografis dan fakta Flora, demi mengunci sesungguhnya di mana itu POROS di Indonesia sebagai pusatnya Surga Empirik (Taman Eden).

Karena pusatnya TAMAN EDEN yang dihuni ADAM dan EVA itu, porosnya Matahari. Porosnya Matahari itu, porosnya sungai yang mengalirkan 4 sungai surga. 4 sungai surga itu yang diguncingkan gaya platonis atau pitagorean. Karena di situ muncul MATAHARI SALIB UTAMA dan MATAHARI SALIB KEHIDUPAN,.., mudah2an nanti tidak terlalu lama saya coba keluarkan CATATAN ttg itu.

Sehingga ada indikasi seolah-olah ada ketidakjelasan penulis, juga lokasi...dan sebutan2 untuk nama dalam GENESIS...tentu hal itu DAPAT TERPAHAMI dari aspek Magic-REGIUS (Kesucian), yang dikeramatkan (seperti nama YEHOVAH, YAHWEH). Dalam hal ini tentu untuk memahami secara baik, harus dapat bertamasya ke dalam alam dan dunia pikiran waktu itu...Yakni untuk hal2 yang magic-religius tidak dapat diungkapkan secara bebas (waktu, tempat, model/bentuk, bahasa yang mengungkapkan sering secara tidak langsung). Filsuf Plato sendiri mengungkap itu, setelah itu mengasingkan diri, karena dianggap telah melanggar aspek magic-religius itu.Lihat Selengkapnya
Pino Rokan Ama Ltwo Riyantobi...solusi...solusi.?..aaah opu...go kede tulis kaan onek uhunek tukan...mian nuan naen nede hewo...itu solusi !
Pino Rokan Ade-ku Tammy Andreana Kilmas...betulkah romantisme pulau adonara telah dalam rasamu? Memang ... ADONARA...itu...manusia dan pulaunya senantiasa romantik !
Ama Bernadus Gana...kisah itu, menggambarkan DIALEKTIKA kehidupan BAIK dan JAHAT. Di antara Baik dan Jahat itu harus ada yang POROS (menengahi) untuk paling tidak mengelaborasi itu, kalau memang itu TIDAK HILANG.

Putra Matahari itu (ADAM)... surga Empirik. Dewa Matahari itu (ALLAH) surga positivis....ini AWAL MULA peradaban (Kitab Genesis). Sedangkan cerita tadi (Karni, dsb), bisa saja menggambarkan bagaimana LIMA PUTRA matahari : 1 sbg POROS, sedangkan 4 yang lain lengan2 matahari, dimana gaya pitagorean menjelaskan dengan 4x seperempat (dsb)nya, yang nanti membentuk MATAHARI UTAMA (Surga Positivis). Pertengkaran mereka, membuat poros matahari itu terjatuh ke BUMI, kemudian dikenal MATAHARI Sumber Kehidupan (Surga Empirik) model Platonisme, dsbnya. Mudah2an dlm waktu yang tidak lama, CATATAN berikut menjelaskan itu, ama Gana.Lihat Selengkapnya
Bernadus Gana terima kasih ama. Sy malah tak dpt membayangkan bagaimana ama dapat merenungkan semua ini. Kami tunggu tulisan berikut ama.
Pino Rokan Ama Senuken Medhon Sipri....trims apresiasinya, dan add-nya, ....yaah semuanya! Senaren nawa...Adonara (Dewa Matahari, ALLAH, Putra Matahari ,ADAM, TUHAN (YESUS)...nolo nage tite dore...Amen!
‎...dialketik-integralistik-sinergik...ama Amran Lamanepa !...senaren. Point 1 pendapat moen...sesungguhnya seperti itu, dan itu sudah dalam galbu dan sukma ata adonara.Catatan ini hanya untuk menegaskan saja. Kalau ada yang bellum sampai m...ensukma-qalbukan itu...maka catatan ini untuk mengejuktkan (taa-we kedoko-nah) untuk membangunkan kesadaran itu (taa-we hogo-nah). Maka catatan ini semacam mediasi masa lalu, kekinian, dan akan datang. Koda-kirin (Sabda) sumber segala-gala, tidak habis untuk kita ungkap bahasa-kan.

Tentang ada akhir H atau tidak pada YEHOVAH itu...tentu ama Amran...moon koda-kirin moen...senantiasa dialektik-integralistik-sinergik!Lihat Selengkapnya
Martin Langoday Martin ade bisa terima kaka, krn yg pokok bukan soal tulisan tp soal penghayatan dan pengungkapan iman. semoga kita dicerahkan, krn KITAB SUCI sdh dianggap selesai setelah angkatan para rasul walaupun gereja turut menanggapi perdebatan toh tidak ada lagi penulisan kembali...oki untuk memahami secara baik, harus dapat bertamasya ke dalam alam dan dunia pikiran waktu itu, ditunggu tulisan berikutx dr kaka...
Ronald Raya Pikiran yang unik utk org yang unik, menghantar qt menuju pulau jiwa.
Perpaduan pancaran nurani yang bening bertaut dengan logika yang tak pernah mati menghasilkan dialektika hidup dan kehidupan tentang mencari kebenaran yang hakiki.
Luar biasa tulisannya, diterima dengan hati akan diteruskan pula dengan hati. Salam
Ade Martin Langoday Martin...! Apa khabar mollucas (Timur)...satu tepi versus tepi yang lain cendana NTT (Barat)...ANTIPODA menurut filsuf besar Plato....! Inikah geografis KItab Genesis ?!

Bertamasyah...piknik .... masuk ke dalam alam pik...iran yang terlingkupi "magic-religius", ...tempoe doeloe itu, membuat termaklumi dan terpahami tentang kenapa dan mengapa fakta2 geografis dengan tanda (namanya) TIDAK TERUNGKAP, dan selalu dalam ungkapan yang penuh teka-teki tanda tanya?

Maka pemakluman (KEYAKINAN) itu sungguh terpunyai dulu, sehingga pemahaman (PERASAAN) tersentuh, untuk teraliri sampai mengerti (PIKIRAN). Ernts Vatter...lebih menggunakan pikiran, maka perasaan kurang tersentuh...apalagi menghujam pada keyakinan untuk memaklumi keunikan orang2 adonara waktu itu.Lihat Selengkapnya
Bernadus Gana Mungkin ama Amran Lamanepa bisa menyajikan tulisan lain sesuai pengetahuan ama yang jauh lebih baik yang tidak kacau seperti pendapat ama atas tulisan ini? Karena sepengetahuan saya, jarang ada yang menyajikan tulisan dengan penelusuran yang sangat melelahkan seperti ini. bagi saya ini tak sekadar tulisan tp penelusuran atas koda ADONARA yang selama ini jadi misteri.
Baru muncul ini...Arin Ronald Raya...!

Dengan Uhu-nem/net Tukan (NURANI), senantiasa menengahi Rasa/perasaan (HATI) dengan Akal/pikiran (OTAK)...itu Dialektika diri, proses pembentukan karakter yang senantiasa bertaut dengan alam semesta, ...demi pematangan diri yang menyatu alam.

Alam itu Allah, Bumi itu TUHAN dalam wujud manusia yang diciptakan sesuai rupa/citra-NYA
Maka sesungguhnya ALLAH (Langit: ReraWulan) dan TUHAN (Bumi: TanahEkan) itu SATU... vertikal (Dualisme Kosmos)

Manusia: citra ALLAH-TUHAN
Adam dan Eva, laki dan perempuan
Laki dan perempuan itu SATU...horisontal (Dualisme Sosial)
Vertikal bertaut/dialketik-integralistik-sinergik Horisontal: SALIB

Di titik taut itu: POROS, Surga
Poros Matahari Salib Utama (Surga Positivis)
Poros Matahari Salib Kehdupan (Surga Empirik)
Lengan-lengan Salib itu: aliran 4 sungai surga !Lihat Selengkapnya
Ltwo Riyantobi Tulisan yang luar biasa: BETAPA TINGGINYA NILAI & MARTABAT ADONARA
Pino Rokan Ama Bernadus Gana... ! Dalam dialektik-integrlistik-sinergik...maka termaklumi, terpahami, termengerti.

Semua berproses demikian...walau sering terjadi proses dialektik yang tidak integralistik, dan karena itu sering tidak saling sinergik dalam pemahaman lurus. Namun pemahaman terbalik...senantiasa berhikmah dialketik-integralisti-sinergik !
Pino Rokan Opu Ltwo Riyantobi..ADONARA itu TANDA,simbol untuk keseluruhan manusia dan bumi kediamannya yang diciptakan ALLAH. Menegaskan Manusia dan Tanah (Bumi) tempat tinggal adalah Suci.
Albina Perada Benga Ina Nuru nuda tepi tanah,tadon-tadon Adonara,hogo tutu tapan gere tiwan rae,,,Nuda neketen pi tanah nara-nara nuha nebon,,,,,,,,
Ina Albina Perada Lamabelawa "...suba nai leur, ...wuring nai wotan", syair merujuk wilayah kekuasaan purba Kerajaan Lamabelawa tempoe doeloe, kemudian menjadi wilayah purba Kerajaan Adonara! Berkoalisi dengan kerajaan 5 pantai sebagai, men...egaskan Paji, ...berdialektik dengan Wilayah Adonara, Lembata, Solor dalam Kerajaan Demon dalam Pou Suku Lema Kakang Lewo Pulo.

Paji berdialektik Demon di Adonara (wilayah Lamaholot umumnya) sebagai simbol suku bangsa Dravida berdialektik dengan suku bangsa Arya (dalam keyakinan India), memaknakan ras merah berdialektik ras putih !

Dialektik yang tidak sinergik memintah korban tumpah darah sebagai persembahan untuk Langit dan Bumi, simbol korban BANTENG atlantis tempo doeloe, replika korban darah DOMBA untuk memerdekakan israel dari belenggu perbudakan ! Tersimbol dalam ANAK DOMBA ALLAH menebus dan menyelamatkan umat manusia, Langit-bumi dan segala isinya waktu 2000 thn lalu kini dan akan datang.

Anak Domba ALLAH itu alpha dan omega ! Adonara, Adonai, memerintah, mengadili dari ALLAH, sebagai Dewa Matahari, Cahaya Matahari, termurnikan dalam darah ANAK DOMBA ALLAH...mudah2an meyakini itu untuk ke depan tidak ada lagi pertumpahan darah dalam hidup kehidupan generasi baru ADONARA...Nuru nuda tepi tanah,tadon-tadon Adonara,hogo tutu tapan gere tiwan rae,,,Nuda neketen pi tanah nara-nara nuha nebon... NEBON DULAN DORO sampe nuan tutu !!!!Lihat Selengkapnya
Albina Perada Benga Ina Terimakasih byk Pa Pino,atas penjelasannya,,sehingga sdikitnya sy dapat mensinergikan pemahamanku dalam memaknai catatan ini,,dan tetap masih harus butuh penjelasan2 pada gelombang berikutx,,,,,,malam bae buat Pa skluarga.
Pino Rokan Penjelasan, apalagi eeeh Ina Perada...tidak terlalu lama lagi saya mau keluarkan CATATAN lagi...moga2 jaga bosan dan bingung untuk membaca, memahami dan memaknai...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10.000 PENARI DI PESPARANI NASIONAL II